Pemegang saham yang terhormat,
Tahun 2020 merupakan periode yang benar-benar sulit bagi ekonomi global karena pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak bagi semua perekonomian di seluruh dunia. Sektor bisnis, kehidupan, dan mata pencaharian sangat terpengaruh serta prospek global menghadapi masa suram – lantaran dunia harus menghadapi jumlah terinfeksi dan yang meninggal akibat Covid-19 selama ini. Meskipun peluncuran vaksin baru-baru ini telah menumbuhkan banyak optimisme, terutama di negara-negara maju, situasi ketidakpastian tetap ada, karena distribusi vaksin secara global ini tampaknya tidak akan merata untuk waktu yang lebih lama.
Di Indonesia, berbagai sektor binsis di dalam negeri terkena dampak yang parah karena pandemi tersebut menimbulkan kekacauan pada kegiatan ekonomi nasional. Mencerminkan dampak secara global, hanya segelintir sektor, seperti e-commerce serta produk dan layanan perawatan kesehatan yang masih berkembang pesat. Sementara hampir semua sektor lainnya, seperti maskapai penerbangan, hotel, toko ritel dan lain sebagainya harus berjuang untuk bertahan hidup. Dampak yang menghancurkan dari penjualan yang runtuh menyebabkan gangguan besar pada operasi bisnis dan arus kas mereka; bahkan sebagian besar karyawan terpaksa bekerja dari rumah dan tidak sedikit yang terkena pemutusan hubungan kerja. Ditambah lagi,dalam situasi sangat sulit ini beberapa stimulus kebijakan kritis yang diluncurkan oleh Pemerintah pada tahun 2019 tidak dapat dilaksanakan secara penuh dan efektif. Pemerintah terpaksa mengalihkan fokusnya untuk mengatasi pandemi yang terjadi.
Badan Pusat Statistik Indonesia melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mencatatkan laju pertumbuhan minus 2,07%; lebih baik dari proyeksi Pemerintah awal tahun minus 2,2%. Pada triwulan IV 2020, pertumbuhan ekonomi mencatat kontraksi minus 2,19% (YoY); meningkat dari kontraksi pada triwulan III yang minus 3,49% (YoY). Angka-angka ekonomi yang lebih baik dari proyeksi ini memberikan sejumlah optimisme bagi dunia usaha mengenai arah dan tren pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021.
Sebelum masa pandemi, sektor properti mengalami perlambatan dalam 5 tahun terakhir. Terjadinya pandemi yang tiba-tiba ini langsung memperburuk situasi. Semua rencana investasi dan pengembangan terhenti atau tertunda arena penjualan di semua segmen mengalami penurunan, dari perumahan, apartemen hingga perkantoran, kawasan industri, dan hotel. Tidak ada satu perusahaan pun yang terhindar. Semua perusahaan dipaksa untuk meninjau ulang investasi dan rencana pengembangan mereka dan hampir semuanya harus merestrukturisasi komitmen keuangan mereka.
Terlepas dari kondisi yang sulit ini, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp937 miliar dari target sebesar Rp2,5 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk pendapatan berulang dari segmen properti investasi sebesar Rp Rp598 miliar. Dari sisi kinerja keuangan, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,89 triliun dan laba bersih sebesar Rp76,77 miliar.
EVALUASI TERHADAP KINERJA DIREKSI
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Direksi atas ketangguhan, pengorbanan, dan kerja kerasnya dalam memastikan kesejahteraan perusahaan. Dewan Direksi mengambil langkah sigap dalam mengelola arus kas perusahaan dengan mengambil kebijakan pemotongan gaji bagi semua manajemen senior dan menengah, serta meninjau ulang dan memperlambat pengembangan semua proyek dan menunda peluncuran proyek lainnya. Dewan Komisaris menghargai ketegasan dan kehatihatian yang ditunjukkan oleh Direksi.
IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN (GCG) DAN EVALUASI KINERJA KOMITE
Tugas utama Dewan Komisaris salah satunya adalah menjalankan fungsi pengawasan dan pemantauan dari setiap kebijakan untuk mencapai hasil yang diharapkan lewat penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Dewan Komisaris bersama Direksi secara bersama-sama memastikan penerapan GCG dijalankan secara baik pada seluruh organ dan aktivitas Perusahaan. Perseroan senantiasa mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai upaya meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan agar setiap kebijakan Perusahaan selaras dengan prinsip-prinsip GCG dan tidak melanggar peraturan yang ada.
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris telah melaksanakan empat pertemuan Dewan Komisaris dan sepuluh pertemuan bersama dengan anggota Direksi untuk membahas perkembangan situasi dan kondisi terkini, permasalahan, risiko dan solusi mitigasi yang akan diambil. Terkait dengan Komite Audit, Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan efektif dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha perusahaan secara berkelanjutan sepanjang tahun 2020. Untuk Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Manajemen Risiko, kami menilai komite-komite ini berhasil menjalankan fungsi dan tugasnya secara baik, serta telah memberikan sumbangsih bagi perkembangan Perusahaan selama tahun 2020.
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi terhadap seluruh anggota komite yang secara sungguh-sungguh memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga, dan komitmen untuk secara bersama-sama membangun sinergi demi memastikan perkembangan usaha perusahaan.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Pada tahun 2020, Perseroan melakukan perubahan komposisi Dewan Komisaris. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada 15 Agustus 2020, Pemegang Saham menyetujui pengangkatan Bapak Sinarto Dharmawan selaku Komisaris Utama Perseroan yang sebelumnya menjabat selaku Wakil Direktur Utama Perseroan. Perubahan lainnya yakni pengangkatan Bapak Friso Palilingan sebagai Komisaris Independen. Rapat juga menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan dengan pengangkatan Ibu Ping Handayani Hanli sebagai Direktur dari sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
APRESIASI
Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas ketangguhan, pengorbanan, dan kerja keras Direksi dan seluruh karyawan, termasuk pelanggan, mitra, pemegang saham, dan semua pemangku kepentingan lainnya. Saya percaya kita akan melalui krisis ini, seperti yang kita lakukan selama krisis keuangan Asia dan juga krisis keuangan global.
Sinarto Dharmawan
Komisaris Utama