Laporan Dewan Direksi

Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2020 merupakan tahun paling menantang bagi Perseroan sejak didirikan sekitar 45 tahun yang lalu. Dampak pandemi terhadap kehidupan, bisnis, dan mata pencaharian terjadi dengan cepat dan mengejutkan. Perekonomian Indonesia, serupa dengan semua perekonomian lain di dunia, anjlok. Kecuali segelintir sektor, semua sektor lain mulai dari perdagangan, industri, jasa, dan manufaktur, hingga keuangan dan investasi, terus berjuang untuk bertahan. Hampir semua karyawan diharuskan bekerjadari rumah sementara banyak lainnya terpaksa dirumahkan.

Pasar properti Indonesia sudah mengalami perlambatan dalam lima tahun sebelumnya. Pandemi memberikan pukulan telak bagi sektor properti karena penjualan menurun dan persewaan terpukul yang mengakibatkan kerugian bisnis. Sebelum terjadi-nya pandemi, ketidakpastian yang berkaitan dengan beberapa perubahan dan kendala peraturan mengakibatkan pelanggan menjadi lebih hati-hati. Seiring dengan merebaknya pandemi, semua segmen pengembangan properti, mulai dari perumahan, apartemen, perkantoran, kawasan industri, hingga jasa lainnya mengalami penurunan. Kebijakan Pemerintah untuk meminimalkan risiko penyebaran pandemi melalui Pembatasan Sosial Skala Besar menghantam sektor properti secara cepat dan telak.

Berdasarkan catatan REI, tahun 2020 merupakan salah satu masa tergelap perkembangan properti nasional, selain krisis ekonomi tahun 1998. Penurunan penjualan terjadi pada semua jenis properti. Penjualan dari sub-sektor perumahan turun 50% hingga 60%. Sektor perhotelan hotel mengalami kontraksi paling ekstrim dengan banyak yang mengalami penurunan hingga 95%. Pertumbuhan properti nasional pada tahun 2020 ini terutama ditopang oleh penjualan segmen perumahan khususnya kelas menengah ke bawah dengan harga di bawah Rp1 miliar per unit.

 

DINAMIKA INDUSTRI PROPERTI NASIONAL

Selain terdampak parah oleh pandemi Covid-19, dinamika perekonomian dalam negeri juga dipengaruhi secara langsung oleh terjadinya perlambatan laju pertumbuhan ekonomi dunia. Di tahun 2020, semua negara menghadapi persoalan yang sama dan fokus pada upaya untuk menanggulangi dampak pandemi

Covid-19. Bank Dunia melaporkan angka pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan secara serius dengan angka minus 4,3%, atau jauh di bawah proyeksi awal sebesar 2,5%. Padahal di tahun 2019, ekonomi global masih berhasil tumbuh sebesar 2,4% di tengah dampak perang dagang antara US dengan Tiongkok.

Situasi yang sama juga terlihat dari potret pencapaian pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Berdasarkan data Bank Indonesia, ekonomi nasional mengalami perlambatan dengan angka pertumbuhan minus 2,07%, atau masih lebih baik dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar minus 2,2%. Angka ini tidak bisa

dibandingkan dengan pencapaian tahun 2018 dan 2019 mempertimbangkan situasi darurat yang terjadi sepanjang tahun 2020. Tingkat inflasi tahun 2020 tercatat hanya sebesar 1,68% yoy (year on year), atau terendah dalam dekade terakhir. Tahun 2018 tingkat inflasi tercatat sebesar 3,31% dan tahun 2019 sebesar 2,27% yoy. Rendahnya angka inflasi sejalan dengan permintaan dalam negeri yang belum kuat serta konsistensi kebijakan Bank Sentral dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target dan stabilitas nilai tukar yang terjaga. Tingkat suku bunga acuan BI 7-Day (Repo) sepanjang tahun 2020 bergerak pada tren menurun dari posisi 5% pada posisi awal tahun menjadi 3,75%.

Menyikapi situasi yang memprihatinkan ini, kami menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah yang telah menerbitkan sejumlah stimulus kebijakan berupa pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, dan pengembalian pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat. Pemerintah juga menerbitkan insentif untuk meringankan beban konsumen berupa insentif perumahan berupa Subsidi Selisih Bunga dan Subsidi Bantuan Uang Muka. Subsidi tersebut diberikan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang dalam Kredit Pemilikan Rumah. Stimulus Pemerintah juga dilakukan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga menyasar sektor perumahan, melalui penempatan dana negara senilai Rp 5 triliun di perbankan. Stimulus ini untuk membantu menyalurkan kredit dengan suku bunga lebih rendah bagi pemulihan ekonomi nasional dalam bentuk pembelian rumah-rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Sejumlah insentif yang diberikan Pemerintah merupakan tambahan dari sejumlah insentif kebijakan yang diterbitkan pada tahun 2019. Kebijakan tersebut antara lain berupa relaksasi batas harga rumah yang berhak mendapat insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81 tahun 2019, relaksasi batasan nilai hunian mewah yang dikenakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) menjadi Rp30 milyar, serta penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) 22 untuk hunian super mewah yang sebelumnya sebesar 5% menjadi hanya 1%. Namun sayangnya berbagai insentif kebijakan pemerintah tersebut belum cukup efektif mendorong terciptanya pertumbuhan pasar properti secara signifikan.

 

PERKEMBANGAN USAHA PERSEROAN

Sepanjang tahun 2020 Perseroan telah menempuh berbagai upaya untuk menjaga operasional dan mempertahankan kinerja usaha perusahaan. Fokus yang menjadi prioritas utama adalah memastikan semua lini usaha tetap bergerak dan berupaya secara maksimal menjaga kinerja penjualan di semua pengembangan tetap berjalan. Perseroan secara masif mengelaborasi setiap peluang, melakukan inovasi dan mempraktekkan cara-cara baru dalam menjalankan usaha sebagai upaya adaptasi terhadap situasi dan perubahan yang terjadi. Semua lini organisasi dituntut berani keluar dari kebiasaan dan mencoba cara-cara baru, mulai dari menelurkan ide, membuat rencana yang terpadu, mengeksekusi program, hingga proses evaluasi secara detil. Seluruh organ perusahaan membangun sinergi untuk secara bersama-sama menghadapi tantangan dan perubahan pasar yang terjadi.

Sepanjang tahun 2020, Perseroan telah mengambil langkah strategis untuk menunda peluncuran pengembangan proyek-proyek baru dan punya tingkat risiko tinggi. Kebijakan ini khususnya berlaku pada pengembangan proyek-proyek di segmen mixed-use & high rise, seperti apartemen dan perkantoran. Perseroan kemudian menetapkan fokus utama pada pengembangan pada proyek-proyek yang sedang berjalan, khususnya pada segmen kawasan perumahan, seperti peluncuran tipe dan klaster rumah baru. Pada segmen ini, Perseroan meluncurkan tipe rumah baru di kawasan perumahan Magnolia Residence dan peluncuran konsep baru pengembangan kawasan perumahan Talaga Bestari melalui peluncuran klaster DUO. Perseroan juga meluncurkan pengembangan klaster baru Dandelion di kawasan perumahan Graha Natura Surabaya dan klaster Sierra di kawasan perumahan Serenia Hills, Jakarta. Segmen pengembangan kawasan perumahan terbukti mampu menjadi penggerak penjualan Perseroan sepanjang tahun 2020. Sementara pada segmen pengembangan mixed-use & high rise, prioritas utama adalah memasarkan inventori atau stok produk yang masih tersedia seperti di proyek apartemen Regatta, 1Park Avenue, Aeropolis, The Rosebay, Praxis, SQ Res, dan Fifty Seven Promenade.

Sama seperti yang dihadapi hampir seluruh perusahaan pengembang nasional, penurunan angka penjualan menjadi persoalan serius sepanjang tahun 2020. Kinerja penjualan Perseroan juga mengalami kontraksi dan penurunan di semua segmen pengembangan. Perseroan tahun 2020 membukukan marketing sales sebesar Rp937 milyar atau sekitar 40% lebih rendah dari perolehan tahun 2019.

Segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat memberikan kontribusi sebesar Rp638 milyar atau 68% dari keseluruhan. Kontribusi dari segmen ini berasal dari penjualan unit-unit rumah di proyek Graha Natura, Serenia Hills, Talaga Bestari, 1Park Homes, South Grove, dan Magnolia Residence. Segmen pengembangan mixed-use & high rise menjadi salah satu segmen yang paling terpukul selama pandemi Covid-19. Segmen ini memberikan kontribusi marketing sales Rp218 milyar yang berasal dari penjualan di proyek Aeropolis, 1Park Avenue, The Rosebay, Graha Grolf, SQ Res, dan Regatta.

Sementara itu segmen pengembangan kawasan industri tercatat memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp71 milyar dari penjualan lahan industri di Ngoro Industrial Park, Mojokerto. Perolehan angka marketing sales tersebut tidak memasukan perolehan dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income sebesar Rp598 milyar. Sumber pendapatan usaha yang berasal dari segmen properti investasi ini relatif lebih stabil meskipun juga mengalami kontraksi dan penurunan kontribusi. Pada tahun 2019, Perseroan masih mencatatkan kontribusi dari segmen ini sebesar Rp623,1 milyar.

Untuk pencatatan kinerja keuangan, Perseroan harus melakukan adopsi atas aturan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang baru di tahun 2020 sehingga harus dilakukan penyesuaian kembali untuk pencatatan pendapatan, hutang dan laba perusahaan dengan catatan khusus. Di tahun 2020 Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,89 triliun, atau naik sebesar 5,4% dibandingkan perolehan tahun 2019 senilai Rp2,74 triliun. Laba kotor dan laba usaha masing-masing sebesar Rp1,18 triliun dan Rp778,39 milyar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 4,2% dan penurunan 31,2% dibandingkan perolehan tahun 2019 senilai Rp1,13 triliun dan Rp603,55 milyar. Sementara laba bersih yang diperoleh Perseroan tercatat sebesar Rp76,76 milyar, atau turun 105,2% dibandingkan tahun 2019. Untuk penjelasan yang lebih detail agar dapat membaca dari laporan keuangan secara utuh agar tidak menimbulkan salah pengertian.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menyentuh level 6.313,13 pada pembukaan perdagangan awal tahun 2020. Pada penutupan tahun perdagangan akhir tahun, pada Rabu 30 Desember 2020 tercatat di 5,979.07. Posisi tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dua

tahun sebelumnya, yakni di 6.299,53 pada tahun 2019 dan 6.194,50 di tahun 2018. Perkembangan harga saham Perseroan mengalami dinamika sepanjang tahun 2020. Saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode DILD ini sempat mencatatkan harga tertinggi pada bulan Januari 2020 yakni mencapai Rp330 per lembar. Sementara harga terendah tercatat terjadi pada bulan Oktober, yakni sebesar Rp138 per lembar. Merujuk data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, pada posisi awal tahun 2020, saham Perseroan ditransaksikan pada level Rp260 per lembar. Sementara pada penutupan perdagangan tahun 2020, tercatat harga saham Perseroan ditutup di level Rp220 per lembar dengan nilai kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp2,28 triliun.

Menghadapi dan menyikapi situasi, kondisi, dan tantangan yang ada, maka Perseroan cenderung menjalankan kebijakan manajemen yang lebih konservatif di tahun 2020. Perseroan mengkaji ulang semua langkah dan strategi, serta target-target yang ditetapkan pada awal tahun. Pandemi Covid-19, membawa perubahan signifikan ke pasar properti nasional, termasuk perubahan yang terjadi pada target pasar yang dimiliki perseroan. Perseroan memilih untuk menempuh langkah ekstra hati-hati terhadap setiap investasi dan keputusan ekspansi dalam pengembangan baru. Perseroan mengatur ulang secara lebih hati-hati terhadap setiap keputusan dan melakukan analisa secara mendalam untuk penggunaan semua sumber daya perusahaan.

Perseroan membangun kesadaran bersama di semua level karyawan dalam menghadapi tantangan dan perubahan pasar yang terjadi. Sebagai upaya meminimalisir setiap risiko, Perseroan memilih fokus pada pengembangan di proyek-proyek yang telah berjalan. Rencana ekspansi proyek baru, khususnya di segmen pengembangan mixed-use & high rise ditunda untuk sementara. Prioritas perusahaan lebih terfokus pada upaya untuk meningkatkan penjualan inventori atau stok produk di proyek-proyek yang ada seperti perumahan, pergudangan, dan apartemen. Upaya-upaya tersebut dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dengan menjalankan praktik manajemen risiko secara ketat pada setiap rencana strategis.

Langkah penting lain yang ditempuh Perseroan yakni melakukan penjualan beberapa aset non-produktif agar dapat lebih fokus dalam pengembangan bisnis inti. Hasil dari penjualan aset non-produktif tersebut juga digunakan untuk menurunkan utang bank serta untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan. Perseroan pada tahun 2020 secara konsisten melakukan penjualan aset non-produktif seperti tanah seluas 3,2 hektar di daerah Pantai Timur, Surabaya. Penjualan ini merupakan kesinambungan dari penjualan tanah seluas 40 hektar di daerah Pantai Timur, Surabaya pada tahun 2019.

Selain itu, Perseroan juga secara terus–menerus berupaya menjaga arus kas untuk menopang operasional dan kegiatan usaha. Salah satu langkah penting yang dijalankan yakni melakukan proses restrukturisasi utang bank. Langkah restrukturisasi ini terbukti efektif menurunkan rata-rata tingkat suku bunga yang dibayarkan Perseroan tahun 2020, dari 11,5% menjadi 6,5% per tahun Perubahan situasi juga mendorong munculnya kebiasaan-kebiasaan baru pada masyarakat dan konsumen. Perubahan ini menjadi permasalahan sekaligus tantangan penting bagi Perseroan. Sejumlah langkah penting dijalankan guna menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di pasar.

Perseroan juga terus mengeksplorasi tanpa henti setiap peluang dan inovasi untuk memastikan operasional usaha tetap berjalan serta sebagai upaya untuk mendukung terciptanya nilai tambah bagi perusahaan. Contohnya dari sisi pemasaran, Perseroan banyak menerapkan cara-cara baru untuk memperkenalkan dan memasarkan produk kepada masyarakat. Dengan mendayagunakan perkembangan teknologi informasi dan media sosial, Perseroan memberikan kemudahan-kemudahan bagi calon konsumen untuk mendapatkan informasi dan pengalaman baru mengenaiproyek-proyek secara digital.

Perseroan juga berupaya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pekerjaan. Membangun iklim inovasi melalui kegiatan kompetisi yang digelar secara rutin merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memupuk lahirnya terobosan dan inovasi baru. Program yang diikuti oleh peserta dari beragam fungsi pekerjaan ini menghasilkan puluhan ide dan inovasi cemerlang yang dapat meningkatkan kualitas dan nilai tambah perusahaan. Selain itu, Perseroan juga secara aktif menyelenggarakan serangkaian program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik yang diselenggarakan secara internal maupun oleh pihak lain, seperti workshop, seminar, dan pelatihan.

Sebagai upaya mendukung program Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19, Perseroan juga telah membentuk gugus tugas penanggulangan Covid-19 di semua lini perusahaan. Gugus tugas bertanggung jawab untuk memastikan seluruh operasional perusahaan memenuhi ketentuan dan protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah. Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar juga telah diantisipasi dengan mengatur jadwal kerja karyawan di kantor dan yang bekerja dari rumah. Perseroan telah memastikan bahwa pengaturan tersebut tidak mengurangi produktifitas karyawan dan mengganggu operasional perusahaan. Langkah preventif ini terbukti cukup efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan hingga ke proyek-proyek.

 

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Penerapan dan penegakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) telah menjadi salah satu pilar terpenting bagi Intiland. Perseroan berkomitmen untuk secara nyata dan pro-aktif dalam menjaga hubungan jangka panjang serta memberikan nilai tambah kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. GCG menjadi arahan sekaligus panduan dalam setiap pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan.

Menyadari akan arti penting penerapan GCG, Perseroan berusaha secara terus-menerus membangun kesadaran di semua organ dan level organisasi, termasuk bagi jajaran manajemen puncak hingga karyawan. Penerapan GCG merupakan sebuah proses yang terus berjalan tanpa henti. Perseroan secara simultan berusaha untuk selalu memperbaharui dan memperbaiki kualitas penerapan GCG. Proses evaluasi dan perbaikan terus-menerus dilakukan untuk memastikan praktik GCG yang dijalankan selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen ini berjalan dengan baik karena mendapat dukungan sepenuhnya dari Dewan Komisaris serta seluruh organ perusahaan.

Mendampingi Laporan Tahunan ini, untuk pertama kalinya, Perseroan juga menerbitkan Laporan Berkelanjutan atau Sustainability Report. Laporan Berkelanjutan ini merupakan bentuk laporan atas komitmen Perseroan dalam menjalankan praktik dan aktivitas bisnis secara berkelanjutan sepanjang tahun 2020. Perseroan telah melakukan sosialisasi mengenai hal ini ke seluruh lingkup perusahaan. Perseroan menyadari bahwa salah satu faktor terpenting dalam pengembangan bisnis adalah munculnya kesadaran dari seluruh organ perusahaan terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan. Perseroan juga memahami pengelolaan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility/CSR sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam menciptakan usaha secara berkelanjutan. Pelaksanaan program dan aktivitas CSR diupayakan untuk bisa memberikan dampak secara langsung bagi lingkungan masyarakat. Pada tahun 2020, kegiatan dan aktivitas CSR Perseroan lebih terfokus pada pemberian bantuan kepada masyarakat dalam rangka penanggulangan dan pencegahan penyebaran Covid-19.

 

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Untuk terus menjaga kesinambungan kinerja perusahaan, Perseroan melakukan perubahan komposisi Direksi pada tahun 2020. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada 15 Agustus 2020, Pemegang Saham menyetujui pengangkatan Ibu Ping Handayani Hanli sebagai Direktur Keuangan dari sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Bapak Ricky Holil yang mengundurkan diri. Bapak Sinarto Dharmawan yang sebelumnya menjabat selaku Wakil Direktur Utama Perseroan diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan.

 

PENGHARGAAN TERHADAP PERSEROAN

Sebagai pengembang properti yang memiliki pengalaman lebih dari 45 tahun berkecimpung di industri properti nasional, Perseroan memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk memberikan karya-karya properti terbaik bagi masyarakat. Hal ini selaras dengan visi luhur Perusahaan untuk selalu berusaha memberikan karya properti terbaik serta kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang nyaman. Atas komitmen dan kontribusi nyata yang diberikan selama ini, Perseroan memperoleh beberapa penghargaan dari berbagai pihak, di dalam dan luar negeri. Penghargaan-penghargaan ini merupakan wujud pengakuan dan penghormatan terhadap sumbangsih dan kontribusi yang diberikan Intiland selama ini. Di tahun 2020, Perseroan memperoleh empat penghargaan yang mencakup bidang properti, desain dan arsitektur, serta program tanggung jawab sosial Perusahaan. Perseroan juga kembali meraih penghargaaan sebagai Top Ten Developers tahun 2020 dari BCI Asia Awards.

 

PROSPEK USAHA

Tahun 2021 masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan. Dampak dari pandemi Covid-19 diperkirakan masih akan berlanjut meskipun Pemerintah sudah mencanangkan program vaksinasi secara nasional. Pemerintah menilai bahwa penanganan Covid-19 dan pemulihan kesehatan masyarakat merupakan prasyarat pemulihan ekonomi dan pelaksanaan reformasi. Perseroan berpendapat masih diperlukan waktu cukup panjang untuk memulihkan situasi dan kondisi, mempertimbangkan pandemi Covid-19 merupakan kondisi darurat dan luar biasa yang terjadi di seluruh dunia. Namun demikian, Perseroan percaya bahwa pada tahun 2021 situasi akan berangsur-angsur membaik. Sejumlah kebijakan Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 berjalan efektif. Pemerintah juga telah menerbitkan sejumlah stimulus kebijakan yang diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan nasional.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global dapat mencapai angka 3,5% tahun 2021. Pemulihan ekonomi ini terutama masih sebagian besar ditopang oleh pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan kembali tumbuh pesat tahun ini. Seintegral mentara dari dalam negeri, Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 4,5% – 5,5% (yoy). Proyeksi pemerintah ini lebih optimis dibandingkan proyeksi dari sejumlah lembaga dunia seperti Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,4% dan Asia Development Bank sebesar 4,5%.

Sinyalemen positif ini memberikan angin segar terhadap pasar properti nasional. Sejumlah lembaga riset, asosiasi, dan pelaku usaha memproyeksikan sektor properti akan mampu tumbuh kembali tahun ini. Pertumbuhan ini selain didorong oleh meningkatkan kebutuhan dan investasi masyarakat, juga ditopang oleh sejumlah stimulus kebijakan pemerintah dari sisi perpajakan, maupun tingkat suku bunga perbankan. Mempertimbangkan fakta-fakta ini, Perseroan percaya sektor properti akan kembali bertumbuh. Perseroan juga telah mengantisipasi perubahanperubahan ini melalui sejumlah strategi kebijakan yang akan dijalankan pada tahun 2021.

 

APRESIASI

Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan nasihat yang telah diberikan Dewan Komisaris beserta seluruh Komite, kepada para pemegang saham, pelanggan setia, mitra kerja, serta pihak regulator, atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran manajemen dan karyawan atas kontribusi dan loyalitasnya dalam menjalankan tugas untuk pengembangan perusahaan. Tantangan yang harus dihadapi masih cukup berat tahun ini. Namun saya percaya, dengan membangun kolaborasi dan komitmen bersama-sama, kita akan bisa melewati badai krisis ini. Selaras dengan tema Laporan Tahunan 2020, Perseroan akan terus berusaha secara maksimal untuk memperkokoh ketahanan Perusahaan melalui inovasi dan cara-cara baru.

 

Hendro S. Gondokusumo

Direktur Utama